Saat ku dengar kata-kata yang keluar dari mulut sang guru,tepatnya hari itu lagi hari tenang saat besoknya mau mrnghadapi ujian TPP..saat itu entah apa yang aku rasakan yang jelas sangat tersiksa...
entah knp,,,mungkin ada sebuah perasaan yang tak pernah terungkap dan terucap...
dua tahun yang lalu mungkin rasa ittu tak seperti sekarang,,,sungguh pedih rasanya,,,tapi aku harus sabar tuk menjalani dan menghadapi kenyataan yang mungkin sangat berat tuk di jalani,,dan terlalu perih tuk di lupakan.
Kadang hati ini selalu bertanya tanya kenapa mesti menyimpan rasa ini untuk nya,kenapa dulu kenal dia?,,kenapa mesti sekarang-sekarang aku dekat dengannya setelah aku keluar dari tingkat pertama ini,,, ya allah aku tak ingin sakit hati lagi gara-gara perasaan ini,,,
Biarlah rasa ini menghilang dengan sendirinya tanpa paksaan,,biarkan dia hidup dengan pilihannya sampai nenek-kakek kelak...ku tak ingin menjadi orang ketiga,,
Tapi menurutnya dia masih mempunyai satu janji lagi kepada ku,,dia meminta andai adaa waktu dan aku memberi kesempatan,dia kan menepati janji itu,,tapi aku gak mugkin dia telah menjadi milik orang lain seutuhnya,,,
Ya allah apa yang harus aku lakukan....????
